Jumat, 24 Desember 2010

KEPASTIAN ADANYA DZAT ALLAH SWT

Kita dapat memastikan adanya Dzat Allah SWT karena apa yang kita saksikan dari PENGARUH-PENGARUH KEKUASAAN-NYA dan BUKTI-BUKTI KEBIJAKSANAAN-NYA, sekalipun kita tidak dapat melihat-Nya dengan mata kita dan tidak dapat memahami hakikat-Nya dengan pikiran kita. Pada ciptaan terdapat bukti atas yang menciptakan, pada bentuk yang sempurna terdapat tanda atas pelaku yang Maha Bijaksana. Sebagaimana orang yang melihat sebuah bangunan tinggi, tahulah ia bahwa bangunan itu ada yang membangunnya. Siapa yang melihat sebuah kemah yang dipancangkan di daerah yang tandus, tahulah ia bahwa kemah itu ada yang memancangkannya. Demikian pula halnya orang yang menyaksikan makhluk-makhluk ini di kerajaan langit dan bumi, pastilah ia yakin bahwa makhluk-makhluk itu memiliki pencipta yang berkekuasaan dan bersifat sempurna. Allah SWT berfirman:

[88:17] Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan. [88:18] Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? [88:19] Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? [88:20] Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (Al-Ghasyiah: 17-20)
Dan Allah SWT berfirman:

[36:37] Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.[36:38] dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. [36:39] Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. [36:40] Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. 36:41] Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan. [36:42] dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. [36:43] Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan. [36:44] Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika. (Yaasin: 37-44)
Berarti ciptaan-ciptaan Allah dan makhluk-makhluk di bumi dan langit-Nya adalah saksi ketuhanan-Nya dan menuturkan keesaan-Nya. Alangkah bagusnya ucapan orang yang mengatakan:

Sungguh anehnya, bagaimana bisa Tuhan didurhakai,
Atau bagamana bisa orang yang ingkar mengingkari
sedang pada segala sesuatu terkandung bukti,
yang menunjukkan bahwa Dia adalah Maha Esa
dan bagi Allah pada setiap gerak maupun diam
terdapat tanda pengaruh yang menjadi saksi-Nya

Salah seorang dari mereka pernah ditanya tentang bukti adanya Allah SWT lalu ia menjawab, "Jejak unta menunjukkan adanya unta dan bekas kaki menunjukkan adanya yang berjalan. Maka langit yang memiliki gugusan, bumi yang memiliki lekukan dan lautan yang memiliki gelombang menunjukkan adanya Pencipta yang Maha Mengetahui, yaitu Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa."
Imam Abu Hanifah rahimahullah pernah berkata kepada sekelompok kaum Ad-Dahriyah: "Apakah bisa diterima menurut akal sebuah kapal bermuatan penuh berada dalam gelombang lautan, terombang-ambing oleh ombak yang menggulung-gulung dan angin yang bermacam ragam, namun kendati demikian ia tetap berjalan lurus tanpa ada nakhkoda yang mengemudikannya?" Mereka menjawab, "Tidak." Lalu beliau berkata, "Jika yang demikian itu tidak bisa diterima, lalu bagaimana mungkin alam ini ada, dari alam yang paling tinggi dan yang paling bawah, dengan beragam keadaan, tanpa ada penciptanya?"
Setiap partikel wujud adalah saksi bagi-Nya
bahwa Dia adalah Tuhan yang Maha Pencipta
Ketahuilah, siapa yang memperhatikan langit dan bumi berikut keajaiban-keajaiban makhluk yang terdapat di antara keduanya, sementara ia tidak meyakini bahwa semua itu memiliki Tuhan dan pencipta, berarti dia telah rusak akal dan tertutup hatinya, dia telah ditimpa kehinaan dan diliputi kerugian, dan dia termasuk orang yang dikatakan Allah dalam firman-Nya:
[7:179] Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al-A'raf: 179)
Hewan-hewan ternak dan binatang-binatang liar, bahkan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati, mengakui akan ketuhanan dan keesaan penciptanya. Sekiranya mereka bisa bertutur, tentu mereka mengungkapkan hal tersebut dan menyatakannya dengan jelas. Allah SWT berfirman:
[17:44] Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (Al-Isra: 44)
Dan Allah SWT berfirman:
[16:48] Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri. [16:49] Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para maaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. [16:50] Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). (An-Nahl: 48-50)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar